☀️ Cara Budidaya Jamur Merang Dengan Media Serbuk Kayu

Judul: Budidaya jamur tiram dengan media serbuk kayu Sumber : Jamur tiram, Cahyana Y.A., Hal. 21-45 Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1997 Lokasi Artikel : TTG Kode Panggil : Jam Abstrak : Dalam bab ini diuraikan tentang budidaya jamur tiram dengan media serbuk kayu yang mudah diperoleh dan harganya relatif murah. Diuraikan pula persiapan jamurdan yang lain, serta tidak menutup kemungkinan akan dilakukan pengembangan lebih nantinya oleh penulis maupun pihak lain. Kata kunci : Kelembaban, Hygrometer, Ultrasonik Mist Maker, Arduino Uno digolongkanmenjadi: jamur dengan media jerami (jamur merang); jamur dengan media serbuk kayu (jamur kuping, jamur tiram, dan jamur shiitake); dan jamur dengan media campuran (jamur champignon). Dari 15 jenis jamur yang dibudidayakan di dunia, jamur pangan yang cocok dibudidayakan di Indonesia adalah jamur merang, jamur kancing, jamur tiram Mediauntuk pertumbuhan jamur dapat menggunakan limbah yaitu limbah pertanian (merang, pohon enau) dan limbah industri (serbuk kayu albasiah). Ramuan atau campuran yang digunakan sebagai media juga bermacam-macam, sedangkan metode yang digunakan untuk budidaya jamur ini juga bermacam-macam, sep e rti cara ilmiah, konvensional, tradisional, dan Budidayajamur kayu adalah salah satu cara untuk melakukan pemanfaatan limbah dari usaha panglong kayu berupa serbuk kayu hasil gergajian kayu. Jamur kayu dapat tumbuh dan berkembang dalam media yang terbuat dari serbuk kayu yang dikemas dalam kantong plastic yang diistilahkan sebagai baglog. Secara harfiah baglog mengandung arti padasaat ini kabupate kerawang, jawa barat dikenal sebagai sentra jamur merang. sedangkan jamur dengan media yang berasal dari serbuk kayu antara lain jamur kuping, jamur tiram putih, jaur tiram abu-abu, jamur shitake. jamur jenis ini banyak dikembangkan didaerah dataran tinggi seperti propinsi jawa barat (kabuapten bandung, garut, dan bogor 4 Mensosialisasikan manfaat jamur tiram dan jamur merang bagi kesehatan masyarakat sekitar Sukoharjo pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. 3. Tujuan Tujuan usaha budidaya jamur, sebagai berikut: a. Dapat melakukan usaha pemeliharaan jamur tiram dengan baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar; b. Hasilmenunjukanbahwa jamur mampu tumbuh pada formulasi media Y2 (83% fiber, 15% dedak, 2%kapur) dan Y1 (41,5% fiber, 41,5% serbuk kayu, 15% dedak, 2% kapur) denganproduksi berat segar yang tidak mengurangilimbah. Pembuatan media tanam jamur tiram terdiri dari serbuk kayu gergaji yang merupakan limbah dari pengrajin kayu dan bekatul sebagai nutrisi serta kapur atau dolomit untuk mengatur pH media (Suharnowo, dkk., 2012). Media tanam jamur tiram putih yaitu serbuk gergaji, bekatul dan kapur. Serbuk Dalamartikel ini akan membahas tentang cara budidaya jamur merang dengan media serbuk kayu dan lainnya. Jamur terdiri dari berbagai macam jenis atau varietas. Ada jenis jamur yang dapat dimanfaatka sebagai makanan, obat-obatan dan lain-lain. Sebaliknya, banyak jamur yang dapat mengakibatkan keracunan. Jamurtiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jamur kayu yang sangat baik untuk dikonsumsi manusia. Selain karena memiliki rasa yang enak, jamur tiram juga memiliki nilai gizi yang tinggi. Jamur tiram mengandung protein sebanyak 19 - 35 % dari berat kering jamur, dan karbohidrat sebanyak 46,6 - 81,8 %. Untukbudidaya jamur kuping dengan cara modern (menggunakan serbuk gergaji): dibutuhkan bibit sebanyak 1 botol = ± 0,5 kg untuk menginokulasi 1.000 kantung. Jadi rata-rata per kantung membutuhkan 0,5 gram bibit. Bila bibit berbentuk cairan, cukup disuntikkan 2-3 cc bibit/kantung. 2.2. Pengolahan Media Tanam. 2.2.1. Cara Tradisional dengan Kayu. 1. rxOQ.

cara budidaya jamur merang dengan media serbuk kayu